ajari aku menatap matahari

bukan dari balik punggung mu.

 

ajari aku cara menikmati hujan

bukan dari bawah payungmu.

 

ajari aku menghadapi nyata

sepertimu

mengenang

terkenang,

rentetan penyiksaan batin tak berujung.

 

 

harusnya aku bahagia melihat senyummu
tapi ada yang lain ku kira

karna bukan tangan ku lagi yang kau genggam

aku tau kau tak pernah lupa padaku
atau pada kenangan yang selalu kita sebut-sebut

tapi sebagian hatiku menjerit
sungguh

karna senyummu itu bukan untukku
ada tangan lain yang kau raih
dan kau genggam,

ya,,

kemarin aku memang bilang akan melepasmu

dengan ikhlas

 

tapi kau datang lagi,

meski hanya bayang-bayang

aku hanya ingin pulang
tak banyak bukan
atau tak terlalu berat

hanya pulang
menata kembali diriku
sekedar merefresh semua penat
dan beban yang kutemui

hanya pulang
ke rumah, dimana semua perjalanan
ku mulai dan ku akhiri

menemui mu,,
menengok senyummu
atau lebih,,,

aku benar-benar ingin

Mungkin tak seperti apapun
Aku hanya kosong dan hampa
Tak perlu kau definisikan
Atau kau bandingkan dengan sesuatu

Aku hanya kosong dan hampa
Terkadang terasa menyesakkan bagimu,
maaf. . . .

Tapi takkan bisa kau pungkiri
Aku ada, bersamamu
Meski hanya kosong dan hampa

Aku memang menyusuri
Tiap jengkal hidupmu
Mencoba memahami,

Apa kau perlu
Seperti aku butuh
Padamu, meski aku hanya kosong dan hampa

Ibu,
maaf aku belum jadi sesuatu untukmu
meski aku ingin
sangat. . . . .

aku tidak menghindar

hanya butuh waktu

berpikir

mungkin lebih lama dari kamu

dan kau tunggu saja

akan ku jelaskan

atau mungkin tidak sama sekali

aku masih bingung

jadi tunggu saja

seperti biasanya

aku sedang berpikir

mungkin lebih lama dari kamu.

ini

bukan lagi tentang masa lalu

 

ini

bukan lagi tentang kamu

 

ini

bukan lagi tentang kutukan waktu

 

ini

tentang aku hari ini

tentang bagaimana aku melupakanmu

tentang bagaimana aku menghentikan airmataku

dan tentang bagaimana aku memaafkan waktu….